Awas, Blackberry Bikin Lemah Otak

Minggu, April 25, 2010



VIVAnews - Memiliki telepon selular cerdas semacam Blackberry memang menyenangkan bagi sebagian orang. Dengan Blackberry, aktivitas berkirim email, chatting, hingga berselancar di internet bisa dilakukan bersamaan, kapan saja, dan di mana saja.

Namun, tahukah Anda, di balik kemudahan yang diberikan, karakter Blackberry yang mampu membuat penggunanya melakukan sejumlah hal dalam waktu bersamaan (multitasking), itu justru berisiko melemahkan kerja memori di otak.

Hal itu terungkap melalui sebuah penelitian tentang kemampuan otak untuk membentuk kenangan yang dilakukan sejumlah ahli syaraf dari New York University (NYU), Amerika Serikat.

Penelitian dilakukan melalui proses pemindaian otak terhadap 16 wanita dan 16 pria berusia 22-34 tahun. Para peneliti menyuguhi sejumlah gambar kepada seluruh partisipan. Sesaat kemudian, mereka mengajukan pertanyaan seputar gambar itu kepada seluruh partisipan.

Partisipan yang banyak pikiran dan terbiasa melakukan sejumlah hal dalam waktu bersamaan atau diselang-seling (multitasker) tidak bisa mengingat dengan baik gambar yang sebelumnya ditunjukkan. Dengan kata lain, partisipan yang membiarkan otaknya 'istirahat' memiliki daya ingat lebih tinggi.

"Data kami menunjukkan bahwa jika Anda tidak membiarkan otak beristirahat, biayanya akan 'mahal', karena menghalangi kemampuan otak untuk mengonsolidasikan memori, " kata Lila Davachi, Asisten Profesor dari Departemen Psikologi dan Pusat Syaraf NYU seperti dikutip dari laman MSNBC.

Davachi mengatakan, seorang multitasker seperti terlihat pada para pemegang Blackberry dewasa ini cenderung memaksa otak terus bekerja. Mereka yang tidak pernah lepas memainkan ponsel pintarnya seolah tidak memberi kesempatakn otaknya 'istirahat' untuk memperbaiki sel-sel yang rusak.

Kondisi terus membuat mereka cenderung memiliki daya konsentrasi yang buruk dan mudah stres. Jadi, belajarlah menggunakan ponsel pintar dengan bijak agar memori Anda tetap bekerja dengan baik.
• VIVAnews

Read More ..

Efek Buruk BlackBerry



VIVAnews - Memiliki telepon seluler pintar semacam Blackberry memang menyenangkan. Tak hanya menghibur, tapi juga bermanfaat untuk pekerjaan. Tak heran jika jumlah penggunanya terus meningkat di seluruh dunia.

Namun, di balik nilai positif yang ditawarkan, perangkat canggih itu ternyata menyimpan sejumlah efek buruk yang dapat mengganggu kesehatan penggunanya.

1. Membuat ketagihan
Perangkat telepon seluler pintar ini begitu mudah membuat pemiliknya merasa kecanduan. Studi Rutgers University pada 2006 menyimpulkan, Blackberry dan perangkat serupa memicu kenaikan penggunaan internet yang cukup signifikan, namun berdampak buruk bagi kesehatan mental.

2. Mengganggu tidur
Dengan layanan internet 24 jam, perangkat Blackberry akan bergetar atau berdering setiap saat, ketika ada email dan pesan singkat masuk. Dan setiap saat pula, pengguna akan memainkan Blackberry-nya, termasuk ketika sudah berada di tempat tidur.

Tak jarang pula, pengguna begitu sensitif dengan getar Blackberry, sehingga mudah terbangun dari tidur untuk membuka pesan yang masuk.

Kebiasaan menyanding Blackberry di tempat tidur inilah yang akhirnya membuat tidur tak berkualitas. Dampak selanjutnya, tentu menyerang kesehatan. Bukan rahasia lagi bahwa rendahnya kualitas tidur berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.

Sebuah penelitian mengungkap, pengguna Blackberry yang memiliki kebiasaan memainkannya sebelum tidur rentan mengalami insomnia, sakit kepala, dan kesulitan berkonsentrasi. Penelitian yang dilakukan Uppsala University di Swedia menambahkan bahwa radiasi telepon seluler bisa mengganggu aktivitas tidur.

3. Memicu cemas
Memiliki telepon selular cerdas semacam Blackberry memang menyenangkan bagi sebagian orang. Dengan Blackberry, aktivitas berkirim email, chatting, hingga berselancar di internet bisa dilakukan bersamaan, kapan saja, dan di mana saja. Banyak pula yang mengandalkannya untuk urusan pekerjaan.

Studi yang dilakukan MIT's Sloan School of Management pada 2007 mengungkap, penggunaan Blackberry membentuk budaya stres di tempat kerja. Fasilitas internet 24 jam yang dijagokan telepon seluler pintar itu mengacaukan waktu luang pekerja. Tugas dan hal-hal yang menyangkut pekerjaan bisa hadir kapanpun, termasuk kala sedang libur.

4. Melemahkan otak
Di balik kemudahan yang diberikan, Blackberry berisiko melemahkan daya konsentrasi penggunanya. Karakternya yang mampu membuat pengguna melakukan sejumlah hal dalam waktu bersamaan (multitasking) cenderung membuat seseorang kesulitan menyerap informasi lantaran fokusnya mudah beralih dari satu hal ke hal lain.

"Sebagai multitasker, otak mereka dibanjiri terlalu banyak informasi, akibatnya mereka tidak selektif lagi untuk memilah informasi yang penting dengan cepat," kata Dr David W Goodman, Direktur Pusat Gangguan Psikologis di Maryland, Baltimore.

Untuk itu, ia menyarankan para pengguna Blackberry agar tak mengaktifkan jaringan internetnya selama 24 jam. “Buat jadwal untuk membuka email, misalnya satu jam sekali, atau dua jam sekali," kata Goodman. "Jangan menjadikan diri sebagai budak getar atau dering Blackberry." (fmn)

Read More ..